Senin, 28 Desember 2009

Zhuge Liang

Zhuge Liang (Hanzi: 诸葛亮)(181234) adalah seorang ahli strategi Tiongkok yang terkenal. Ia adalah ahli strategi bagi Liu Bei. Ia bernama lengkap Zhuge Kongming, juga dikenal sebagai Cukat Liang di kalangan Tionghoa Indonesia.

Ia mengikuti Liu Bei setelah Liu Bei dan kedua adik angkatnya membuat tiga kunjungan untuk menjemputnya menjadi ahli strategi negeri Shu. Terharu dengan keikhlasan dan kemurnian hati Liu Bei yang menangis kerana mengenangkan nasib rakyat di zaman peperangan itu, maka ia menghambakan diri kepada Liu Bei. Nasihat pertama yang diberikannya secara pribadi kepada Liu Bei adalah "Longzhong Plan", yaitu tentang pendirian tiga negara besar di tanah Tiongkok, yaitu Wei, Wu dan Shu. Nasihat pertama Zhuge Liang ini menjadi kenyataan setelah beberapa tahun membantu Liu Bei di dalam peperangan untuk menegakkan dinasti Han yang telah rapuh.

Zhuge Liang adalah seorang ahli strategi dan advisor dari Shu, dia sering dipanggil ”Sleeping Dragon” atau Naga Tidur. Dia jenius dalam banyak urusan, baik itu domestik dan urusan ke luar.

Seorang ahli strategi. Dikenal juga sebagai Kongming dan mempunyai julukan “Naga Tidur”. Zhuge Liang hidup tenang dan damai di Longzhong sampai saat Liu Bei berhasil menemuinya pada kunjungan ketiga. Terkesan oleh kejujuran Liu Bei dan memiliki kesamaan pandangan untuk mendirikan kerajaan di barat dan pada saat yang sama menjalin kerjasama dengan Kerajaan Wu, Zhuge Liang meninggalkan desanya untuk mengabdi kepada Liu Bei, yang merupakan titik balik bagi Liu Bei. Pada saat itu Zhuge Liang berusia 27 tahun, sedangkan Liu Bei 47 tahun.

Pada mulanya Guan Yu dan Zhang Fei tidak menerima keadaan bahwa mereka diperintah oleh seorang yang masih muda dan berpikir bagaimana mungkin Liu Bei percaya penuh kepada Zhuge Liang yang masih muda dan tidak berpengalaman sehingga memberikan komando tertinggi untuk melawan Xiahou Dun. Namun Zhuge Liang dapat menunjukkan strategi yang hebat dan mengetahui arah gerak musuh yang menghasilkan kemenangan mutlak atas Cao Cao pada tugas pertamanya dan membuktikan bahwa penilaian Guan Yu dan Zhang Fei salah.

Hanya saja serangan kedua dari Cao Cao terlalu tangguh untuk membuktikan kepandaian Zhuge Liang sehingga Liu Bei membawa penduduk Xinye mengungsi ke Xiangyang, namun dikejar oleh Liu Cong. Tidak memiliki pilihan, Zhuge Liang memimpin sejumlah kecil pasukan ke Jiangxia untuk meminta bantuan dari Liu Qi. Demi menjamin keselamatan Liu Bei atas serangan Cao Cao, Zhuge Liang menuju Kerajaan Wu membujuk Sun Quan untuk mengajak kerjasama dan melawan Cao Cao bersama-sama. Tentara Liu Bei dan Sun Quan dapat menghalau tentara Cao Cao, dan Liu Bei berhasil menguasai Jingzhou selama perang berlangsung.

Memiliki ide yang sama dengan Pang Tong bahwa Jingzhou tidak dapat dipertahankan untuk waktu lama, Zhuge Liang memilih tetap berada di Jingzhou sementara Liu Bei bersama Huang Zhong, Wei Yan, Pang Tong dan Guan Ping menuju ke Xichuan. Sayangnya kematian Pang Tong dan Liu Bei yang terjebak di Xichuan tidak memberikan pilihan bagi Zhuge Liang kecuali memimpin tentara ke Xichuan untuk menyelamatkan Liu Bei dan menguasai Xichuan.

Setelah Liu Bei wafat, Liu Bei mengamanatkan padanya untuk ’mengambil’ alih kekuasaan kalau-kalau anak Liu Bei, Liu Chan tidak becus dalam menjalankan negara. Walaupun demikian, Zhuge Liang masih menghargai Liu Chan sebagai kaisarnya.

Hal pertama yang dia lakukan adalah mengamankan daerah Nanman. Dan pada tahun 225 A.D. dia menginvasi daerah Nanman dan berhasil menangkap pemimpinnya, Meng Huo. Zhuge Liang kemudian menawarkan status aliansi kepada Nanman yang kemudian ditolak oleh Meng Huo. Setelah melepaskan, kembali menangkap dan melepaskan Meng Huo sampai tujuh kali, akhirnya Meng Huo mau menerima penawaran itu dan menjadi aliansi untuk Shu Han.

Setelah mengamankan daerah selatan dan memastikan tidak akan ada pemberontakkan dari Nanman maka kampanye utara pun dilaksanakan. Pada tahun 227 A.D. Zhuge Liang menginvasi Tian Shui dan berhasil merekrut seorang prajurit Wei, Jiang Wei untuk bergabung dengan Shu. Jiang Wei kemudian diceritakan menjadi penerus strategi Zhuge Liang.

Tahun 228 A.D. Dia mengirimkan anak buahnya, Ma Su untuk mengambil daerah Jie Ting. Dan perang antara Shu yang dikomandani oleh Ma Su dengan Wei yang dikomandani oleh Sima Yi terjadi. Ma Su yang telah dilarang oleh Zhuge Liang untuk mendirikan perkemahan di puncak gunung bersih keras melakukannya dengan alasan agar lebih mudah menghancurkan perkemahan musuh. Namun, tak terfikirkan oleh Ma Su, ternyata hal itu malah membuat Wei pun jadi mudah menyerang. Pasukan Wei dipimpin oleh Zhang He menaiki bukit menuju perkemahan Shu yang membuat Ma Su mundur dan kalah telak. Pada akhirnya, Ma Su yang dijadikan penjahat negara dieksekusi mati oleh atasannya sendiri, Zhuge Liang.

Tahun 229 A.D. Zhuge Liang kembali mengambil alih komando perang, kali ini di Chen Cang. Chen Cang yang merupakan daerah Wei dilindungi oleh Sima Yi. Lagi-lagi perang antara Zhuge Liang dan Sima Yi. Alhasil, walaupun Chen Cang -terutama gerbang utamanya- itu sangat terlindungi, namun dengan segala perlengkapan berat Shu, Chen Cang akhirnya jatuh ke tangan Zhuge Liang.

Kampanye utara ini tak berakhir sampai di Chen Cang, tapi Zhuge Liang meneruskannya sampai ke dataran Wu Zhang. Pada awal kedatangan Shu ke daerah ini, Zhuge Liang sudah jatuh sakit dan berita ini sampai ke Sima Yi. Sebelum mulai perang terbuka, Zhuge Liang mengirimkan surat kepada kaisar Wu, Sun Quan, untuk menyerang Wei dengan harapan Wei akan kekurangan pasukan ketika melawan Shu di Wu Zhang nanti. Namun, ternyata Wu yang akhirnya menyerang istana He Fei milik Wei malah kalah dan hal itu membuat Shu makin takut. Tapi bagaimanapun perang di Wu Zhang harus tetap dimulai. Akhirnya pada tahun 234 A.D. Zhuge Liang mengumumkan perang terbuka terhadap Wei yang dikomandani oleh Sima Yi. Walaupun sakit, Zhuge Liang tetap mengomando pasukan Shu sampai akhirnya dia wafat ketika perang belum berakhir. Komando pasukan Shu diambil oleh Jiang Wei. Jiang Wei memerintahkan untuk menutupi kematian Zhuge Liang dari Wei. Namun Sima Yi yang merasakan keganjilan akan strategi yang Shu pakai berkesimpulan kalau Zhuge Liang sudah wafat. Dengan kesimpulan tersebut, dia membuat tentara Wei makin bersemangat dan membuat Jiang Wei harus mundur kembali ke Shu Han . Dan setelah perang berakhir, Sima Yi pergi ke sisa-sisa perkemahan Shu dan menganugerahi Zhuge Liang sebagai ’the greatest mind under heaven’

Kematian Zhuge Liang menjadi awal kemunduran bangsa Shu Han yang akhirnya menyerah pada Wei 40 tahun setelah Zhuge Liang wafat. Kebesarannya menyebabkan ia digelari salah satu dari 6 perdana menteri terbesar dalam sejarah Tiongkok.

Zhuge Liang acapkali dilukiskan sedang memakai sebuah jubah dan memegang kipas yang terbuat dari bulu burung bangau.

Sabtu, 26 Desember 2009

Shadow of the Day

tanggal 27 desember 2009, 5 hari lagi menuju tahun baru, dan beberapa minggu lagi menuju UN, sekitar 3 bulan lagi menuju SIMAK UI, sekitar 5 bulan lagi menuju SNMPTN....

yup, kata akh akbar, ibu ana, n kata tmn2 ana, masa2 ini adalah masa dimana seluruh perjuangan kita dari kecil dan perjuangan menuju masa depan dipertaruhkan...... namun, ana ngerasanya ana belum memiliki apa2 buat ngadepin semua itu....

ana nulis ini di warnet sambil nungguin download film Detective Conan 13th Movie : the Raven Chaser...... ana utak-utik aja tuh komputer warnet sambil bingung mau apa....??

ya udah, ana puter aja tuh lagu Linkin park yang judulnya shadow of the day tapi acoustic mode....

lagu ini ngingetin ana pada suatu hal....

pertama, kamar 204, ana kenal lagu ini (yang acousticnya) itu tuh dari adek kelas ana, Nanang. entah kenapa, ana pas ngedengerin lagu ini pertama kali langsung tertarik. abisnya, easy listened. ana jadi inget tuh kamar. penuh kenangan indah yang tak terlupakan. kamar yang selalu ana bilang kebun binatang(hahahahaha...) soalnya, setiap penghuninya (yang terdiri dari 7 anak kelas 2 dan 2 anak kelas 3 punya julukan dari binatang). ada bima yang sering disebut badak, mushab, yang disebut kebo (haha...), gafar, yang (sorry) disebut babi, rama ama iman yang disamain ama kambing hitam n putih (tebak sendiri), angga hermawan yang disebut monyet, n nanang yang disebut kelelawar

ana ama esmawan julukannya apa donk...? well, karena kita sebagai pembinanya (hueks...) maka kita disebut pengurus kebun binatang....... haha....

kedua, ana inget waktu masa2 kelas satu. waktu itu, ana lagi ikutan tes AFS, pertukaran pelajar ke beberapa negara eropa. ana inget pas waktu tes pertama, ana berangkat naek busway bareng2 ma anak2 CG lainnya. pas lagi ngelewatin mejid istiqlal, ana yang waktu itu lagi make headset kebetulan ngedengerin lagu ini, cuma yang versi bukan akustik. ana ngekhayal, "kapan ya, ana bisa kesini buat i'tikaf....?" haha....

ketiga, ana inget suatu hal..... entah kenapa, ana jadi teringat zaman SMP. ana yang dianggap masih culun, lugu (lucu dan guoblok.....), segala macem lah.....
tapi satu hal, yang ana inget, ana pernah punya memori manis bersama seseorang nun jauh disana.... sekitar 300 km dari CMBBS. seseorang yang belum ana kenal deket, seseorang yang belum ana tahu sisi dalam kehidupannya, seseorang yang entah kenapa, masuk di dalam relung kehidupan ana, seseorang yang pernah bersama2 berjuang di beberapa event, seseorang yang selalu menjadi bayangan dalam kehidupan ana.

ya, bayangan. dulu, sebelum tanggal 16 juli 2007, terasa begitu nyata di depan mata dan hadir di lubuk hati. selalu dan selalu, hadir di dalam benak ana... namun, setelah hari itu, dia terasa menjadi bayangan yang hanya hadir di otak, bukan di mata. bayangan yang entah bagaimana wujudnya sekarang, dimana dia, dan bagaimana , ana ga tau.... intinya, sama sekali ga ada hubungan. LOST CONTACT. kalo misal cuma hilang kontak ama dia doank, ga papa, tapi ini hilang kontak sama semuanya, ama temen2nya, ma sahabatnya n semuanya. akhirnya ana pasrah.... kalo takdir masih bisa dipertemukan, alhamdulillah, n kalo ga bisa.....hhhhh.... jangan sampai......

ana cuma bisa berdoa dari kejauhan......

berdoa buat yang menjadi bayangan dalam hidup ana, sampai bayangan itu menjadi nyata dan kembali ke pelupuk mata.......

as a shadow of the day........

Kamis, 03 Desember 2009

a road to a big dream.......

sebuah mimpi adalah awal dari seluruh kesuksesan di masa yang akan datang.....

itu adalah kata-kata yang sekarang sedang terngiang-ngiang di telinga ana..... sebagai kelas XII, tentunya banyak tuntunan dan tantangan, mengingat masa ini adalah masa yang paling penting dalam menentukan jadi apa masa depan nanti.........

jalan menuju mimpi dan cita-cita terasa teramat panjang......

ana ngerasa di sinilah ana harus mulai merengkuh cita-cita ana....

let's begin..... cita cita ana adalah......

FAKULTAS KEDOKTERAN

sebetulnya, saat kelas XI, ana ga ada fikiran punya cita-cita untuk masuk kesini. pinginnya sih, jadi saintis biologi murni yang ga terkait dalam hal apapun. waktu ditanya, kenapa ga pengin masuk FK...? ana jawabnya simpel aja "ana ga berani bermimpi terlalu tinggi"

tapi, suatu hari ortu nanya....

O : "fan, nanti mau kuliah dimana....?"
I : " mau di mikrobio, ato biologi murni, mah. di ITB ato IPB."
O : " kenapa ga mau masuk FK ?"
I : " ah, mah, ketinggian...."
O : " kamu itu sadar ga sih, banyak yang bisa kamu perbuat kalo jadi dokter....?"
I : " maksudnya mah....?"
O :" banyak banget. tau gak, kalo kebanyakan dokter zaman sekarang tuh bukan berniat buat nyembuhin orang. malah pengen memperkaya diri sendiri...."
ana cuman diem aja
O :" banyak yang dia seenaknya aja ngebanderol harga pengobatan sgini, segitu, yang gak dijangkau ama orang-orang yang ga mampu."
ana cuman bisa diem
O :"mamah tuh pengen kamu jadi dokter yang beradab. yang bisa nolongin sesama, yang bisa jadi panutan masyarakat. dokter yang tahu agama, yang tahu yang halal dan yang haram dalam pengobatan. dokter yang berakhlak. dokter yang bukan cuman bisa memperkaya diri sendiri."
ana cuman diem sampe beberapa hari mikirin hal ini....

hingga suatu saat, ana teringat kata-kata pak yusep jauharudin (bapaknya alif)
KALO MIMPI AJA BELUM BERANI, GIMANA MAU SUKSES....?


kata-kata pak yusep terngiang.....

hingga pas masuk semester 2 kelas XI, ana bertekad "ANA HARUS MASUK FAKULTAS KEDOKTERAN"

ana bertekad, kali ini ana ga boleh ragu-ragu dalam mengambil keputusan. udah banyak, keputusan yang ana ambil terus ragu-ragu dan takut gagal, akhirnya gagal beneran. pesta sains 2009 ama BFUB 2008. ana ikutan loba dengan penuh rasa keraguan. dan akhirnya, ana ga bisa memberikan yang terbaik bagi sekolah. OSP 2009, contoh, takut kalah ama penabur, IC, SMANCIL, dll, eh, akhirnya kalah beneran....

ana ga boleh ragu-ragu.... ana harus berhasil......

entah bagaimana caranya, dan yang pasti halal, ana harus berhasil. ana harus udah mulai mengatur waktu ana, mengurangi maen game, mengurangi mikirin hal-hal yang nggak2, mikirin sendal hilang ato ga punya piring. ana harus selalu meluangkan waktu untuk belajar. ana harus fokus, ana harus menjadi yang terbaik. ana harus pasang strategi yang tepat. harus cari informasi. ana harus rajin. tekun..... dll.

target dalam waktu dekat :
1. cari informasi universitas yang pingin dimasuki (UI, UGM, UNPAD)
2. mengatur waktu persiapan buat belajar
3. cari informasi jalur masuk serta tes-tesnya (UTUL, SIMAK, SNMPTN, )
4. persiapan rencana-rencana (PLAN A, PLAN B)
5. ibadah lebih rajin
6. sholat tahajud
7. puasa senin-kamis
8. berdoa dan tawakkal
9. yakin akan sukses

ANA HARUS BELAJAR
ANA HARUS SEMANGAT
ANA HARUS SUKSES
ANA BISA.........!!!!!